“Saya kan sering gonta-ganti pelatih sejak bergabung di pelatnas tahun 2002. Di bawah Wong Tat Meng, saya merasa ada banyak kemajuan. Permainan saya jauh lebih baik dibandingkan dulu. Ini ...bisa dilihat dari video-video pertandingan saya,” ujar calon pemain yang akan berangkat ke Olimpiade London usai latihan di pelatnas, hari ini
“Saya ngga peduli omongan orang. Saya ambil positifnya aja. Saya ngga berusaha nge-blok pemikiran saya tentang pelatih asing,” kata peraih emas SEAG 2005 serta perak 2007 dan 2011
“Dulu tiap kali tanding, saya banyak buang tenaga yang tidak menghasilkan poin. Sekarang saya bermain lebih efisien. Jadi tenaga yang terbuang tidak percuma. Kalau dulu ketika bermain rubber di babak pertama bisa menang, di babak keduanya langsung gugur. Sekarang sudah tidak lagi,” ungkap finalis Macau GPG 2010 ini
“Stamina lebih baik,” tutur Firda yang merasa nyaman memakai rok ketika bertanding
“Saya ingin mempersembahkan medali untuk Indonesia. Ini mimpi terbesar saya,” kata pemain berperingkat 38 BWF mengakhiri
Pemain tunggal putri Adriyanti Firdasari mengaku cocok dilatih
pelatih asal Li Mao dan Wong Tat Meng.
Di tengah derasnya hujan kritik keberadaan pelatih asing asal China, Li Mao, dan Wong Tat Meng asal Malaysia di pemusatan latihan nasion...al bulutangkis Cipayung, pemain tunggal putri Adriyanti Firdasari mengaku cocok dilatih mereka
Untuk itu, Firda mengaku tidak akan ambil pusing komentar-komentar miring yang beredar seputar pelatih asing ini
Kemajuan ini, khususnya dalam strategi bermain, dirasakan Firda belakangan ini selama dua tahun dilatih Tat Meng
Dengan kemajuan ini, Firda menilai dirinya sering memberikan perlawanan sengit kepada pemain-pemain yang berperingkat lebih tinggi, seperti pemain-pemain China.
Meskipun pada akhirnya masih sering kalah, dia mampu memaksa mereka bermain rubber game. Hal yang selama ini sulit dilakukan.
Misalnya saja ketika dia berhadapan dengan pemain peringkat pertama dunia asal China, Wang Yihan, di babak pertama Swiss Open Grand Prix Gold tahun ini. Firda mampu mencuri game pertama 21-19, meskipun gagal di dua game berikutnya dengan skor 15-21, 16-21.
Begitu pun ketika melawan Wang Lin. Meskipun kalah, Firda mampu memaksa Lin bermain rubber.
Di perempat final Piala Uber baru-baru ini, Firda memberikan kemenangan bagi Indonesia setlah menundukkan pemain Jepang, Eriko Hirose, 21-13, 20-22, 21-14. Hanya sayangnya tim Uber harus takluk di tangan Cina dengan skor 2-3.
Menurutnya, ini tak lepas dari program latihan tambahan dua kali seminggu yang diberikan kepada tim tunggal putri. Latihan tambahan ini dilakukan pada malam hari tiap Senin dan Jumat
Kenyataan ini membuatnya lebih percaya diri bahwa dia mampu berbuat lebih bagus, terutama jika dirinya dipercaya membela Indonesia di Olimpiade nanti
#BeritaSatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar