Scott Evans Dinilai Akan Persulit Lin Dan
Itulah penilaian Richard Vaughn (presiden Badminton Ireland), yang percaya bahwa pemain peringkat 76 dunia asal Dublin itu akan mampu menjawab tantangan hasil undian yang mempertemukannya dengan Lin Dan
"Scott akan berhadapan dengan favorit juara, tapi siapapun tahu bahwa Lin Dan termasuk pemain yang 'lambat panas' (tampil kurang bagus di putaran pertama). Memang hasil undian yang cukup berat, tapi jika Anda diundi untuk berhadapan dengan dia di putaran pertama maka itu adalah saat yang tepat untuk mengalahkannya. Dia mengalami kekalahan pada babak pertama di Olimpiade Athena, dalam situasi yang hampir sama dengan saat ini di mana dia juga begitu difavoritkan. Dia akan semakin bagus setelah menjalani babak demi babak. Tidak jarang dia kalah pada babak pertama di turnamen yang gagal dia juarai. Jika sudah lolos ke semifinal maka dia jarang melewatkannya tanpa raihan gelar juara," kata Vaughn, pria asal Wales yang pernah tampil di Olimpiade 2000 dan 2004 memperkuat Inggris Raya, sambil mengingatkan kejadian di Athena 2004 ketika Lin Dan (saat itu masih berumur 20 tahun) harus tersungkur di babak pertama di hadapan Ronald Susilo (Singapura). Padahal waktu itu Lin Dan menduduki unggulan pertama dan juga sangat difavoritkan seperti saat ini
Scott Evans sendiri sudah 3 kali berhadapan dengan Lin Dan dan semuanya berakhir dengan kekalahan. Satu hal yang pasti, Evans akan tampil habis-habisan karena pertandingan ini mungkin akan menjadi penampilan tunggalnya di Wembley Arena kali ini mengingat dia menghuni grup yang hanya diisi oleh 2 pemain (dirinya dan Lin Dan). Jika kalah maka dipastikan langsung mengepak koper dan duduk manis menjadi penonton
Saina Nehwal Andalkan Pengalamannya
Unggulan ke-4 asal India, Saina Nehwal, pada hari Rabu mengatakan bahwa dia berharap bisa memanfaatkan pengalamannya tampil di Olimpiade setelah melihat hasil undian tunggal putri Olimpiade London 2012 yang menurutnya cukup berat
Nehwal akan menghadapi rintangan-rintangan potensial dalam diri Yao Jie (Belanda) dan Tine Baun (Denmark), yang merupakan peringkat 7 dunia, dalam jalurnya menuju semifinal, dan pemain nomor satu dunia Wang Yihan juga berada dalam paruh undian (pool) yang sama dengannya.
"Hasil undian terlihat cukup sulit. Sebelumnya saya sudah pernah menghadapi mereka dan mereka terbukti selalu memberikan perlawanan keras. Saya berharap bisa tampil dengan baik. Dan saya akan menjalaninya satu per satu," kata Nehwal, yang melakukan debut Olimpiadenya di Beijing tahun 2008
"Sebagai seorang pemain, saya telah mengalami banyak perkembangan. Ini merupakan Olimpiade ke-2 saya. Saya ingin lebih rileks dan tidak terlalu tertekan."
Nehwal, yang mencapai perempat final di Beijing, mengatakan bahwa 'mimpinya' adalah mampu merebut medali dalam kompetisi di mana para pemain Cina diperkirakan akan sangat dominan.
"Rasanya akan luar biasa. Itulah impian semua orang India dan saya sendiri. Tapi, saya tidak ingin terlalu banyak memberi tekanan pada diri sendiri," katanya
Tradisi Medali Ganda Putri Akankah Berlanjut?
Bulutangkis.com - Sejak pertama kali bulutangkis dimainkan pada Olimpiade di Barcelona, Spanyol tahun 1992, sektor ganda putri (WD) didominasi Korea Selatan dan China. Ini bisa dilihat dari perolehan semua medali.
Baik medali emas, perak dan perunggu semuanya di borong Korea Selatan dan China. Tahun ini bila skenario mulus bukan tidak mungkin kembali Korea Selatan dan China tidak menyisakan medali bagi negara-negara lain dan memperpanjang rekor sejarah ini
Dua ganda putri China, Wang Xiaoli/ Yu Yang (1) dan Tian Qing/ Zhao Yunlei (2), dan dua ganda putri Korea Selatan, Ha Jung Eun/ Kim Min Jung (3) dan Jung Kyung Eun/ Kim Ha Na berambisi menjaga tradisi medali bagi China dan Korea Selatan.
Namun duet Jepang, Mizuki Fujii/ Reika Kakiiwa (4) dan Miyuki Maeda/ Satoko Suetsuna serta ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari siap mematahkan rekor selama dua dasawarsa. Mampukah?
Perolehan Medali Ganda Putri Sepanjang Olimpiade
Tahun 1992 :
- Emas : Chung So-young/Hwang Hye-young (KOR)
- Perak : Guan Weizhen/Nong Qunhua (CHN)
- Perunggu : Gil Young-ah/Shim Eun-jung (KOR) & Lin Yanfen/Yao Fen (CHN)
Tahun 1996 :
- Emas : Ge Fei/Gu Jun (CHN)
- Perak : Gil Young-ah/Jang Hye-ock (KOR)
- Perunggu : Qin Yiyuan/Tang Yongshu (CHN)
Tahun 2000 :
- Emas : Ge Fei/Gu Jun (CHN)
- Perak : Huang Nanyan/Yang Wei (CHN)
- Perunggu : Gao Ling/Qin Yiyuan (CHN)
Tahun 2004 :
- Emas : Yang Wei/Zhang Jiewen (CHN)
- Perak : Gao Ling/Huang Sui (CHN)
- Perunggu : Lee Kyung-won/Ra Kyung-min (KOR)
Tahun 2008 :
- Emas : Du Jing/Yu Yang (CHN)
- Perak : Lee Hyo-jung/Lee Kyung-won (KOR)
- Perunggu : Wei Yili/Zhang Yawen (CHN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar